Powered By Blogger

Selamat Membaca ^_^

Mari mencintai Bahasa Indonesia

Entri Populer

Sabtu, 24 Desember 2011

Memahami Karya Jalaluddin Rumi

 MANFAAT PENGALAMAN

Kebenaran yang agung ada pada kita
Panas dan dingin, duka cita dan penderitaan,
Ketakutan dan kelemahan dari kekayaan dan raga
Bersama, supaya kepingan kita yang paling dalam
Menjadi nyata.
 
Sumber: http://media.isnet.org/sufi/Idries/Jalan/Rumi.html
 

Jumat, 23 Desember 2011

Penulisan Gabungan Kata dalam Bahasa Indonesia

Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk ditulis terpisah.
Contoh: tanda tangan; terima kasih; rumah sakit; tanggung jawab; kambing hitam; dll.
Perhatikan kalau gabungan kata itu mendapatkan imbuhan!
Apabila gabungan kata itu mendapatkan awalan atau akhiran saja, awalan atau akhiran itu harus dirangkai dengan kata yang dekat dengannya. kata lainnya tetap ditulis terpisah dan tidak diberi tanda hubung.
Contoh: berterima kasih; bertanda tangan; tanda tangani; dll.
Apabila gabungan kata itu mendapatkan awalan dan akhiran, penulisan gabungan kata harus serangkai dan tidak diberi tanda hubung.
Contoh: menandatangai; pertanggungjawaban; mengkambinghitamkan; dll.
Gabungan kata yang sudah dianggap satu kata.
Dalam bahasa Indonesia ada gabungan kata yang sudah dianggap padu benar. Arti gabungan kata itu tidak dapat dikembalikan kepada arti kata-kata itu.
Contoh: bumiputra; belasungkawa; sukarela; darmabakti; halalbihalal; kepada; segitiga; padahal; kasatmata; matahari; daripada; barangkali; beasiswa; saputangan; dll
Kata daripada, misalnya, artinya tidak dapat dikembalikan kepada kata dari dan pada. Itu sebabnya, gabungan kata yang sudah dianggap satu kata harus ditulis serangkai.
Gabungan kata yang salah satu unsurnya tidak dapat berdiri sendiri sebagai satu kata yang mengandung arti penuh, unsur itu hanya muncul dalam kombinasinya.
Contoh: tunanetra; tunawisma; narasumber; dwiwarna; perilaku; pascasarjana; subseksi; dll.
Kata tuna berarti tidak punya, tetapi jika ada yang bertanya, “Kamu punya uang?” kita tidak akan menjawabnya dengan “tuna”. Begitu juga dengan kata dwi, yang berarti dua, kita tidak akan berkata, “saya punya dwi adik laki-laki.” Karena itulah gabungan kata ini harus ditulis dirangkai.
Perhatikan gabungan kata berikut!
  1. Jika unsur terikat itu diikuti oleh kata yang huruf awalnya kapital, di antara kedua unsur itu diberi tanda hubung.
Contoh: non-Indonesia; SIM-ku; KTP-mu.
  1. Unsur maha dan peri ditulis serangkai dengan unsur yang berikutnya, yang berupa kata dasar. Namun dipisah penulisannya jika dirangkai dengan kata berimbuhan.
Contoh: Mahabijaksana; Mahatahu; Mahabesar.
Maha Pengasih; Maha Pemurah; peri keadilan; peri kemanusiaan.
Tetapi, khusus kata ESA, walaupun berupa kata dasar, gabungan kata maha dan esa ditulis terpisah => Maha Esa.

Singkatan dan Akronim

Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih.
1. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik.

Contoh:
A.S. Surajuddin
Muh. Yamin
Djaja Hs.
M.B.A. master or business administration
M.Sc. master of science
S.E. sarjana ekonomi
Bpk. bapak
Sdr. saudara
2. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik.
Contoh:
DPR – Dewan Perwakilan Rakyat
PT – Perseroan Terbatas
KTP – Kartu Tanda Penduduk
3. Singkatan umum yang terdiri dari tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik. Singkatan yang terdiri dari dua huruf diikuti tanda titik pada setiap hurufnya.
Contoh:
dll. – dan lain-lain
dsb. – dan sebagainya
sda. – sama dengan di atas
Yth. – Yang terhormat
a.n. atas nama (bukan a/n)
d.a. dengan alamat (bukan d/a)
u.b. untuk beliau (bukan u/b)
u.p. untuk perhatian (bukan u/p)
4. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik.
Contoh:
Cu (kuprum/timah)
TNT (trinitroluen)
cm (sentimeter)
Rp (rupiah)
Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata.
1. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal sari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.
Contoh:
ABRI – Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
LAN – Lembaga Administrasi Negara
IKIP – Institut Keguruan Ilmu Pendidikan
2. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital.
Contoh:
Akabri – Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
Bappenas – Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
3. Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.
Contoh:
pemilu – pemilihan umum
rapim – rapat pimpinan
Jika dianggap perlu membentuk akronim, hendaknya diperhatikan syarat-syarat berikut:
1) Jumlah suku kata akronim jangan melebihi suku kata yang lazim pada kata Indonesia.
2) Akronim dibentuk dengan mengindahkan keserasian kombinasi vokal dan konsonan yang sesuai dengan pola kata Indonesia yang lazim.
Kata hari ini:

Pakailah dll. (dan lain-lain) atau dsb. (dan sebagainya) saja. Jangan memakai dlsb. (dan lain sebagainya) karena dlsb. tidak terdefinisikan artinya dalam bahasa Indonesia.

Kamis, 15 Desember 2011


10 Trik agar Belajar Anda Efektif
| Inggried Dwi Wedhaswary | Selasa, 13 Desember 2011 | 11:11 WIB
KOMPAS.com - Mungkin ada yang memercayai bahwa kesuksesan dalam belajar datang dengan sendirinya. Tak salah memang, ketika ada yang meraih kesuksesan dalam studinya, padahal ia terlihat tidak melakukan usaha yang sangat keras. Akan tetapi, kebanyakan pelajar justru meraih kesuksesan dengan mengembangkan dan mengaplikasikan kebiasaan belajar yang efektif? Nah, 10 trik berikut ini mungkin bisa jadi panduan bagi Anda yang tengah mencari cara terbaik dalam belajar.

1. Jangan mencoba untuk memaksakan belajar dalam satu sesi

Biasanya, para pelajar yang sukses selalu meluangkan waktu belajarnya lebih pendek dan jarang memaksakan mempelajari seluruhnya dalam satu atau dua sesi. Kuncinya, belajarlah dengan konsisten dan lakukan secara reguler meskipun dalam waktu singkat.

2. Rencanakan saat Anda akan belajar

Jika ingin sukses dalam belajar, susunlah jadwal dengan waktu yang spesifik selama sepekan. Dan cobalah untuk tegas dengan jadwal yang telah Anda buat. Mereka yang belajar secara sporadis, biasanya tidak berperforma sebaik pelajar yang telah mengatur waktu belajarnya dengan disiplin.

3. Belajarlah pada waktu yang sama


Tidak hanya apakah penting untuk merencanakan jadwal kapan harus belajar, tetapi, Anda juga belajar untuk konsisten dengan rutinitas belajar harian. Ketika Anda belajar pada waktu yang sama setiap hari dan setiap minggu, maka hal itu akan menjadi bagian yang rutin dalam kehidupan Anda. Secara mental dan emosional, Anda akan lebih mempersiapkan diri saat sesi belajar tiba dan tentunya lebih produktif.

4. Setiap kegiatan belajar harus memiliki tujuan yang spesifik


Menganggap sederhana belajar tanpa arahan yang jelas tidak akan efektif. Anda perlu tahu dengan jelas apa yang Anda butuhkan dalam setiap kesempatan belajar. Sebelum mulai belajar, aturlah tujuan dari belajar yang Anda lakukan. Hal ini akan mendukung tujuan akademik secara keseluruhan.

5. Jangan pernah menunda belajar

Adalah hal yang sangat mudah umum untuk membatalkan sesi belajar yang telah Anda rencanakan karena tidak tertarik dengan bidang studi, atau Anda memiliki hal lain yang harus dilakukan, atau karena tugas yang diberikan sangat sulit untuk dikerjakan.

Pelajar yang berhasil tidak pernah menunda waktunya untuk belajar. Jika Anda melakukannya, kegiatan belajar Anda menjadi tidak efektif dan Anda tidak akan mendapatkan apa yang dibutuhkan. Penundaan juga akan menimbulkan kekacauan dan menjadi penyebab nomor satu dari kegagalan.

6. Mulailah dengan pelajaran yang paling sulit

Tugas atau pelajaran yang paling sulit akan membutuhkan usaha, mental, dan energi yang paling besar. Anda sebaiknya memulai dengan hal ini. Sekali Anda bisa menyelesaikan tugas yang paling berat ini, akan lebih mudah untuk menyelesaikan sisanya. Percaya atau tidak, memulai dengan pekerjaan yang paling sulit akan membawa peningkatan yang sangat besar bagi keefektifan sesi belajar dan performa akademis Anda.

7. Selalu review catatan Anda sebelum mulai mengerjakan tugas

Hal yang pasti, sebelum Anda dapat mereview catatan yang dimiliki, maka Anda harus memiliki catatan tersebut. Pastikan bahwa Anda selalu membuat catatan yang baik selama di kelas. Sebelum memulai setiap sesi belajar dan mengerjakan tugas utama yang harus diselesaikan, pastikan Anda tahu bagaimana mengerjakannya dengan benar.

8. Pastikan tidak ada gangguan selama belajar

Carilah tempat belajar yang aman dari gangguan. Ketika Anda terganggu saat belajar maka itu akan membuyarkan konsentrasi dan kegiatan belajar menjadi tidak efektif.

9. Manfaatkan kelompok belajar dengan efektif


Pernah mendengar pepatah, "Dua kepala lebih baik daripada satu kepala?". Pepatah ini bisa jadi benar untuk diterapkan dalam kegiatan belajar. Belajar secara kelompok akan membawa sejumlah keuntungan, diantaranya, mendapatkan bantuan dari pelajar lainnya saat Anda berjuang untuk memahami sebuah konsep, menyelesaikan tugas dengan lebih cepat, dan berbagi pengetahuan dengan pelajar lain yang akan membantu mereka dan diri Anda sendiri untuk menginternalisasi persoalan. Tetapi, kelompok belajar akan menjadi tidak efektif ketika tidak terstruktur dan anggota grup minim persiapan.

10. Review catatan, tugas, dan materi lainnya setiap akhir pekan

Pelajar yang sukses biasanya selalu mereview apa yang telah mereka pelajari selama seminggu di setiap akhir pekan. Cara ini akan membuat mereka mempersiapkan diri lebih baik untuk melanjutkan pembelajaran konsep-konsep baru pada pekan berikutnya.

Yakinlah, saat menerapkan trik-trik ini dalam belajar akan membawa perubahan dan peningkatan yang signifikan dalam catatan akademis dan keberhasilan studi Anda. Kuncinya, jangan putus asa!

LATIHAN  SEMESTER GANJIL  BAHASA INDONESIA  SMK KELAS XII

I. Pilihlah jawaban yang paling tepat dari pernyataan di bawah ini!
1. Menyusun kesimpulan dengan cara induksi atau deduksi kita lakukan
    bila membuat karangan
a. argumentasi                               b. Persuasi
c. narasi                                         d. eksposisi
e. deskripsi
2. Lukisan naik turunnya data yang berupa batang atau balok dan dipakai
    untuk menekankan adanya perbedaan tingkat atau nilai dari berbagai
    aspek disebut
a. grafik lingkaran                        b. grafik batangan
    c. grafik garis                               d. bagan arus
    e. bagan pohon
3. Informasi nonverbal diperlukan bila data informasi membutuhkan
a. perincian                                   b. penjelasan
    c. visualisasi                                 d. persentase
e. alasan-alasan
4. Berikut ini yang termasuk perintah kerja tertulis, kecuali
a. memo                                        b. surat edaran
    c. buku manual kerja                    d. surat pengumuman
e. surat pengiriman barang
5. Gambaran informasi yang berbentuk garis-garis menaik dan menurun
    disebut
a. grafik lingkaran                         b. denah                                      
c. peta                                            d. diagram                                    
e. tabel
6. Semua pernyataan di bawah ini benar, kecuali
a. tabel ialah informasi lewat kata dan bilangan yang tersusun
b. tabel ialah informasi tanpa kalimat penjang dan tanda baca
c. membaca tabel memerlukan kecermatan dan kepekaan berpikir
d. tabel dapat merupakan sumber gagasan
e. tabel disusun setiap kita membuat karangan
7. Pernyataan-pernyataan berikut yang merupakan opini adalah
a. Menurut polisi insiden itu tidak menimbulkan korban.
b. Siswa tim PBB yang lalu.
c. Ketika kendaraan mereka melintas, bom yang ditempatkan di
    pinggir jalan meledak.
d. Ledakkan itu menimbulkan lubang di jalan dan menghancurkan
    jendela di kawasan pemukiman dekat markas pasukan AS.
e. Tentara AS sedang melakukan patroli sekitar pukul 21.30 saat
serangan terjadi.
8. Produksi beras impor dan pengadaan beras!
    Pernyataan berikut sesuai dengan tabel tersebut, kecuali


    a. Makin tinggi produksi padi makin rendah impor beras.
b. Impor beras tertinggi terjadi pada kondisi beras tinggi.
c. Tingginya produksi beras seiring dengan tingginya pengadaan
    beras.
d. Kondisi produksi beras paling tinggi justru pengadaan beras
    terendah.
e. Impor pengadaan beras terjadi ketika terjadi pengadaan beras
    terendah.
9. Paragraf yang dimulai dengan pernyataan yang khusus dan diikuti
    penjelasan yang bersifat umum disebut
a. deduktif                                   b. induktif
    c. sebab akibat                            d. akibat sebab
e. induktif– deduktif
10. Pernyataan yang dimulai dengan pernyataan yang bersifat umum dan
      diikuti penjelasan yang bersifat khusus disebut
a. induktif                                    b. Deduktif
c. induktif-deduktif                     d. deduktif-induktif
e. sebab akibat
11. Pernyataan di bawah ini yang tidak tepat adalah ....
a. mengungkapkan informasi dapat berbentuk verbal dan nonverbal
b. mendengar adalah bagian dari menyimak
c. mendengarkan sambil berkreatifitas dapat membantu mencapai
    hasil yang baik dalam menyimak
d. menyimak adalah kegiatan menyerap informasi yang
    didengarkan
e. proses menyimak adalah upaya memahami isi pesan dari informasi
       yang didengarkan
12. Di bawah ini merupakan kegunaan tabel dan grafik, kecuali
a. menunjukkan fakta dengan jelas
b. menghemat waktu karena mempercepat komunikasi
c. menyatakan fakta-fakta dalam konteks
d. menyatakan fakta-fakta lebih tersamar
e. menunjukkan fakta-fakta itu lebih mudah
13. Bila ingin menggambarkan data berupa program kerja, biasanya kita
      menggunakan
a. Denah          b. Peta       c. Grafik        d. Matriks        e. Diagram
14. Gambar atau lukisan pada kertas yang menunjukkan letak tanah, laut,
      sungai, gunung disebut
a. Peta            b. Matriks    c. Denah        d. Diagram       e. Bagan
 15. Gambaran buram sketsa istilah lain dari
    a. Diagram      b. Bagan       c. Peta           d. Denah          e. Tabel
. Menyimak dianggap berhasil bila diukur dari hal berikut, kecuali
a. mengemukakan tanggapan sesuai dengan instruksi yang
   disampaikan
b. dapat mengaktualisasikan informasi baik lisan maupun tulisan
c. membuat kesimpulan dengan menguraikan inti pokok informasi
    yang disampaikan
d. memahami informasi yang didengarkan
e. dapat mengutarakan kembali informasi yang didengar dengan
    makna yang sesuai
17. Menyimak pembacaan puisi, cerpen, termasuk jenis menyimak
    a. ekstensif                                          b. intensif
    c. diskriminatif                                   d. pemecahan masalah
    e. apresiatif
18. Menyimak untuk memahami secara terperinci, teliti, dan mendalam
     bahan yang disimak adalah jenis menyimak
    a. untuk menghibur                             b. apresiatif
    c. untuk belajar                                   d. diskriminatif
    e. untukmenilai
19. Karangan/tulisan yang memerlukan analisis dan sintetis dapat ditulis
      dalam bentuk
     a. eksposisi      b. narasi         c. argumentasi        d. persuasi       e. deskripsi
20. Untuk mengambil kesimpulan dari informasi nonverbal diperlukan
      hal-hal berikut, kecuali
a. perhatikan isi informasi
b. perhatikan kata-kata dan angka-angka
c. lihat model dan warna gambarnya
d. artikan hubungan antar–lambang atau angka
e. perhatikan antar–bagian-bagiannya.

II. Jawablah soal-soal di bawah ini dengan tepat dan benar!
1. Sebutkan langkah-langkah yang harus dilakukan agar dapat mengungkapkan
    kembali informasi yang disimak!
2. Jelaskan perbedaan informasi berbentuk verbal dan nonverbal!
3. Hak apa saja yang harus dilakukan agar menyimak mencapai hasil
    yang baik?
4. Apa yang kamu ketahui tentang grafik?
5. Sebutkan macam-macam grafik!
6. Apa yang kamu ketahui tentang denah? Jelaskan!
7. Jelaskan perbedaan grafik dan peta!
8. Apa yang dimaksud paragraf deduktif?
9. Berikan masing-masing contoh informasi verbal dan nonverbal!
10 Jelaskan hal-hal yang perlu dipertimbangkan untuk mengalihkan
    informasi verbal ke nonverbal!       

Rabu, 14 Desember 2011

Pengertian Emosi

 Konsep emosi dan pengekspresian emosi oleh sejumlah ahli etologi dan psikologi juga dilihat sebagai aspek yang deprogram secara genetic. Sebelum membahas emosi lebih jauh, terlebih dahulu kita perlu mengungkap definisi dari emosi itu sendiri. Emosi (kadang–kadang  disebut afeksi) adalah komponen psikologis yang sulit didefinisikan secara tepat, sebab emosi merupakan keadaan subjektif internal yang sulit untuk diamati.
Paul T. Young menerangkan emosi sebagai “proses-proses afektif yang kompleks yang bersumber pada situasi-situasi kehidupan yang dihadapi individu” (1975). Definisi emosi Young ini apabila kita jabarkan menurut bahasa sehari-hari akan berbunyi: “
adalah perasaan yang timbul dalam diri individu pada saat tertentu hal menimpanya” (individu merasa senang apabila sesuatu yang baik menimpa dirinya, dan seterusnya). Adapun emosi ini terjadi atau timbul pada diri individu bisa karena dipicu oleh kejadian-kejadian internal. Kita bisa merasa sedih, baik karena mendengar kabar buruk mengenai saudara atau teman, ataupun karena munculnya ingatan pada diri kita mengenai pengalaman pahit di masa lampau. Dengan demikian pula dengan emosi atau perasaan yang menyenangkan. Kita bisa mengalami perasaan yang menyenangkan apabila kita mendengar sapaan manis dari orang lain, juga kita bisa mengalami perasaan yang menyenangkan pada saat kita membayangkan pertemuan dengan yang kita cintai.
Young mengemukakan bahwa salah satu cara yang mudah untuk memahami emosi adalah membayangkan situasi pada saat kita tidak mengalami emosi-emosi yang kuat atau mengalami keadaan emosi yang netral. Apabila perasaan kita berubah dari keadaan netral ini, maka kita menjadi emosional. Perubahan dari titik sentral ini bisa ke arah keadaan positif (senang, bahagia, santai) bisa juga kea rah keadaan emosi negative (sedih, marah, takut) tergantung pada situasi atau kejadian yang kita hadapi. 

Rangkuman materi bahasa Indonesia SMK kelasXII

I. Hakikat Apresiasi
Apresiasi dapat diartikan suatu langkah untuk mengenal,
memahami, dan menghayati suatu karya sastra yang berakhir dengan
timbulnya pencelupan atau rasa menikmati karya tersebut dan berakibat
subjek apresiator bisa menghargai karya sastra yang dinikmatinya secara
sadar.
B. Proses Apresiasi
Untuk mengapresiasi sebuah karya sastra atau teks seni bahasa,
perlu dilakukan aktivitas berupa (1) mendengarkan/menyimak,(2)
membaca, (3) menonton, (4) mempelajari bagian-bagiannya, (5)
menceritakan kembali, (6) mengomentari, (7) meresensi, (8) membuat
parafrasa, (9) menjawab pertanyaan, (1) merasakan atau melakonkan,
(11) membuat sinopsis cerita.
Selain aktivitas merespons, juga melakukan langkah-langkah (1)
menginterprestasi, (2) menganalisis, (3) menikmati, (4) mengevaluasi,
dan (5) memberikan penghargaan
C. Jenis Apresiasi
Setelah melakukan pilihan kepada sebuah bentuk karya sastra
yang menarik pikiran dan perasaan atau jiwa seninya, seseorang akan
merespons karya tersebut dengan dua bentuk sikap atau jenis apresiatif,
yaitu:
1. apresiasi yang bersifat kinetik atau sikap tindakan, dan
2. apresiasi yang bersifat verbalitas
D. Pengertian Prosa
Prosa ialah karya sastra yang berbentuk cerita yang bebas, tidak
terikat oleh rima, irama, dan kemerduan bunyi seperti puisi. Bahasa
prosa seperti bahasa sehari-hari. Menurut isinya prosa terdiri atas prosa
fiksi dan nonfiksi.
1. Prosa fiksi ialah prosa yang berupa cerita rekaan atau khayalan
pengarangnya. Isi cerita tidak sepenuhnya berdasarkan pada fakta.
Prosa fiksi disebut juga karangan narasi sugestif/ imajinatif. Prosa
fiksi berbentuk cerita pendek (cerpen), novel, dan dongeng.
Di dalam prosa fiksi, terdapat unsur-unsur pembangun yang
disebut unsur intrinsik, yaitu: tema, alur/plot, penokohan, latar,
amanat, sudut pandang pengarang, dan gaya bahasa.
2. Prosa nonfiksi
Prosa nonfiksi ialah karangan yang tidak berdasarkan rekaan atau
khayalan pengarang tetapi berisi hal-hal yang berupa informasi
faktual (kenyataan) atau berdasarkan pengamatan pengarang.
Prosa nonfiksi disebut juga karangan semi ilmiah, yang termasuk
karangan semi ilmiah ialah: artikel, tajuk rencana, opini, feature,
biografi, tips, reportase, jurnalisme baru, iklan, dan pidato.
E. Memahami Puisi
1. Pengertian Puisi
Puisi adalah wujud ekspresi pikiran dan batin seseorang
melalui kata-kata yang terpilih dan dapat mewakili berbagai
ungkapan makna sehingga menimbulkan tanggapan khusus,
keindahan, dan penafsiran beragam. Dalam pengertian bebas
yang lain, puisi disebut juga ucapan atau ekspresi tidak
langsung atau ucapan ke inti pati masalah, peristiwa, ataupun
narasi (Pradopo, 2005, 314).
2. Hakikat Puisi
Sebagai karya sastra, puisi tetap harus memiliki kemampuan
menampung segala unsur yang berkaitan dengan kesastraan.
Setidaknya ada tiga aspek yang perlu diperhatikan untuk
memahami hakikat puisi, yaitu: sifat seni, kepadatan, dan
ekspresi tidak langsung.
3. Unsur-unsur di dalam puisi
Selain memiliki unsur-unsur yang tampak seperti diksi, misalnya
(penggunaan ungkapan, majas, peribahasa), tipografi (pola
susunan puisi seperti larik, bait), serta rima/ritme (persamaan
bunyi), puisi juga memiliki unsur batin. Unsur batin di dalam
puisi meliputi: tema, rasa (nada, dan amanat).

II. Diksi , Makna Idiomatik, Ungkapan, Majas, Peribahasa.Diksi ialah pilihan kata. Artinya seseorang memilih dan menggunakan
kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu. Kata dapat diartikan secara
leksikal dan kontekstual dalam mengungkapkan maksud, yaitu sebuah
kata dapat bermakna konotatif maupun denotatif. Di dalam bahasa
Indonesia selain makna konotatif dan denotatif, terdapat makna idiomatik
seperti ungkapan, majas, serta peribahasa.
- Ungkapan adalah satuan bahasa (kata, frasa, atau kalimat) yang tidak
dapat diramalkan berdasarkan unsur-unsur pembentuknya.
- Majas adalah bahasa kias yang dipergunakan untuk menimbulkan
kesan imajinatif atau menciptakan efek-efek tertentuk bagi pembaca
atau pendengarnya. Majas terdiri atas majas perbandingan, majas
sindiran, majas penegasan, dan majas pertentangan.
B. Menangkap Pesan yang Tersirat dalam Karya Sastra
Salah satu unsur intrisik adalah amanat. Amanat merupakan pesan
yang ingin disampaikan oleh pengarang lewat cerita atau karya sastra.
Pesan ada yang diungkapkan secara tersurat dan juga tersirat. Pesan
tersurat pada prosa dapat diketahui setelah membaca seluruh isi cerita,
sedangkan dalam puisi dengan melakukan pengamatan terhadap
penggunaan kata-katanya.
C. Memberi Tanggapan terhadap Prosa
Seseorang dapat memberikan tanggapan terhadap sebuah karya
sastra baik prosa maupun puisi dalam bentuk resensi. Tujuan penulisan
resensi adalah memberikan informasi kepada pembaca mengenai
keunggulan dan kelemahan fiksi atau non fiksi tersebut.
D. Memberi Tanggapan terhadap Puisi
Memberi tanggapan terhadap puisi tak jauh berbeda dengan
tanggapan terhadap prosa atau karya sastra yang lainnya.

III. Menulis Proposal untuk Kegiatan Ilmiah sederhana
A. Pengertian Proposal
Proposal adalah suatu usulan kegiatan atau rencana yang diterangkan
dalam bentuk rancangan kerja secara terperinci dan sistematis yang akan
dilaksanakan atau dikerjakan.
Berdasarkan bentuknya, proposal dapat digolongkan menjadi
dua, yaitu proposal formal dan proposal semiformal atau proposal
sederhana
B. Sistematika Proposal
Proposal formal disusun secara lengkap meliputi tiga bagian utama,
yaitu bagian pelengkap pendahuluan, isi proposal, dan bagian penutup.
Proposal semiformal terbagi menjadi dua jenis, yaitu proposal kegiatan
umum dan proposal kegiatan ilmiah sederhana.
Sistematika proposal kegiatan ilmiah sederhana juga berbentuk
sederhana meliputi:
a. Nama kegiatan ilmiah (judul)
b. Latar belakang/dasar penelitian
c. Ruang lingkup masalah
d. Pembatasan masalah
e. Teknik/metode yang digunakan
f. Tujuan dan manfaat kegiatan
g. Program kegiatan
h. Lokasi dan waktu kegiatan
i. Biaya kegiatan
j. Penutup
C. Bahasa Proposal
Proposal merupakan jenis tulisan yang formal dan ilmiah. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam menulis proposal adalah sebagai berikut :
1. Hendaknya menggunakan bahasa yang jelas dan tepat dengan
gaya bahasa yang formal dan lugas.
2. Kejelasan dan ketepatan isi diwujudkan dengan menggunakan
kata atau istilah yang jelas dan tepat.
3. Paragraf yang kohesif dan koheren .
4. Kalimat efektif dan tidak berbelit-belit serta ambigu.
5. Mengungkapkan alasan dan tujuan yang logis.

IV. Menulis Surat dengan Memperhatikan Jenis SuratA. Pengertian Surat
Surat adalah salah satu sarana komunikasi tertulis untuk
menyampaikan informasi dari satu pihak (orang, instansi, atau
organisasi) kepada pihak lain (orang, instansi, atau organisasi).
B. Format Surat
Bentuk penulisan surat atau format surat yang lazim dipergunakan
ada 5 bentuk, yaitu :
1. Bentuk lurus penuh (full block style)
2. Bentuk lurus (black style)
3. Bentuk setengah lurus (semi block style)
4. Bentuk lekuk (indented style)
5. Bentuk paragraf menggantung (hanging paragraph)
C. Jenis-Jenis Surat
Berdasarkan pemakaiannya surat dibagi atas tiga jenis, yaitu surat
pribadi, surat resmi, dan surat dinas.
D. Surat Lamaran Pekerjaan
Surat lamaran pekerjaan dapat ditulis dengan tangan atau diketik.
Bagian surat lamaran pekerjaan sebagai berikut:
1. Tempat dan tanggal penulisan surat
2. Perihal
3. Alamat Surat
4. Salam pembuka
5. Pembuka surat
6. Tujuan surat lamaran pekerjaan
7. Identitas pelamar
8. Penutup surat
9. Tanda tangan dan nama jelas pelamar.
E. Surat Undangan
Surat undangan adalah surat pemberitahuan akan adanya suatu
acara/kegiatan pertemuan, upacara dengan harapan agar penerima
undangan dapat hadir pada waktu dan tempat yang telah ditetapkan.
Bagian-bagian surat undangan ialah kepala surat, isi surat dan
penutup/kaki surat
F. Surat Edaran
Surat edaran adalah surat pemberitahuan tertulis yang ditujukan
kepada pejabat/pegawai.
Fungsi surat edaran:
a. di kalangan instansi pemerintah merupakan surat yang dapat
memberi petunjuk, penjelasan tentang pelaksanaan atau
peraturan.
b. di perusahaan swasta surat edaran dapat berfungsi sebagai
pemberitahuan atau pengumuman.
3. macam surat edaran, yaitu surat edaran pemerintah, surat
edaran dari instansi pemerintah, dan surat edaran dari instansi
perusahaan
4. susunan surat edaran dari instansi pemerintah atas kepala surat,
isi surat, dan kaki surat/bagian akhir.
G. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan Surat Dinas
dan Resmi
Surat dinas dan surat resmi memiliki unsur-unsur yang sama,
yaitu: kepala surat, tanggal surat, lampiran, perihal, alamat tujuan
surat, salam pembuka, isi surat, salam penutup, tanda tangan,
nama jelas, jabatan, tembusan, dan inisial.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menulis surat ialah
1. Penulisan kepala surat
2. Penulisan tanggal surat
3. Penulisan alamat surat
4. Penulisan salam pembuka
5. Penulisan salam penutup
6. Tanda tangan, nama jelas, dan jabatan
7. Penggunaan bentuk singkatan a.n. dan u.b.
8. Tembusan
9. Inisial

Pengertian Peserta Didik

Rabu, 14 Desember , 2011 | Belajar, Education
Peserta didik adalah komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Sebagai suatu komponen pendidikan, peserta didik dapat ditinjau dari berbagai pendekatan, antara lain: pendekatan social, pendekatan psikologis, dan pendekatan edukatif/paedagogis.
  1. Pendekatan sosial, peserta didik adalah anggota masyarakat yang sedang disiapkan untuk menjadi anggota masyarakat yang lebih baik. Sebagai anggota masyarakat, dia berada dalam lingkungan keluarga, masyarakat sekitarnya, dan masyarakat yang lebih luas. Peserta didik perlu disiapkan agar pada waktunya mampu melaksanakan perannya dalam dunia kerja dan dapat menyesuaikan diri dari masyarakat. Kehidupan bermasyarakat itu dimulai dari lingkungan keluarga dan dilanjutkan di dalam lingkungan masyarakat sekolah. Dalam konteks inilah, peserta didik melakukan interaksi dengan rekan sesamanya, guru-guru, dan masyarakat yang berhubungan dengan sekolah. Dalam situasi inilah nilai-nilai social yang terbaik dapat ditanamkan secara bertahap melalui proses pembelajaran dan pengalaman langsung.
  2. Pendekatan Psikologis, peserta didik adalah suatu organisme yang sedang tumbuh dan berkembang. Peserta didik memiliki berbagai potensi manusiawi, seperti: bakat, inat, kebutuhan, social-emosional-personal, dan kemampuan jasmaniah. Potensi-potensi itu perlu dikembangkan melalui proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah, sehingga terjadi perkembangan secara menyeluruh menjadi manusia seutuhnya. Perkembangan menggambarkan perubahan kualitas dan abilitas dalam diri seseorang, yakni adanya perubahan dalam struktur, kapasitas, fungsi, dan efisiensi. Perkembangan itu bersifat keseluruhan, misalnya perkembangan intelegensi, sosial, emosional, spiritual, yang saling berhubungan satu dengan lainnya.
  3. Pendekatan edukatif/paedagogis, pendekatan pendidikan menempatkan peserta didik sebagai unsur penting, yang memiliki hak dan kewajiban dalam rangka sistem pendidikan menyeluruh dan terpadu.

Ragam dan Fungsi Bahasa Indonesia

Definisi/Pengertian Bahasa, Ragam dan Fungsi Bahasa - Pelajaran Bahasa Indonesia

Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi. Kaidah, aturan dan pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk dan tata kalimat. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan lancar dengan baik, penerima dan pengirim bahasa harus harus menguasai bahasanya.
Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder. Arbitrer yaitu tidak adanya hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya.
Fungsi Bahasa Dalam Masyarakat :
1. Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia.
2. Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia.
3. Alat untuk mengidentifikasi diri.
Macam-Macam dan Jenis-Jenis Ragam / Keragaman Bahasa :
1. Ragam bahasa pada bidang tertentu seperti bahasa istilah hukum, bahasa sains, bahasa jurnalistik, dsb.
2. Ragam bahasa pada perorangan atau idiolek seperti gaya bahasa mantan presiden Soeharto, gaya bahasa benyamin s, dan lain sebagainya.
3. Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu wilayah atau dialek seperti dialek bahasa madura, dialek bahasa medan, dialek bahasa sunda, dialek bahasa bali, dialek bahasa jawa, dan lain sebagainya.
4. Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu golongan sosial seperti ragam bahasa orang akademisi beda dengan ragam bahasa orang-orang jalanan.
5. Ragam bahasa pada bentuk bahasa seperti bahasa lisan dan bahasa tulisan.
6. Ragam bahasa pada suatu situasi seperti ragam bahasa formal (baku) dan informal (tidak baku).
Bahasa lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Lidah setajam pisau / silet oleh karena itu sebaiknya dalam berkata-kata sebaiknya tidak sembarangan dan menghargai serta menghormati lawan bicara / target komunikasi.
Bahasa isyarat atau gesture atau bahasa tubuh adalah salah satu cara bekomunikasi melalui gerakan-gerakan tubuh. Bahasa isyarat akan lebih digunakan permanen oleh penyandang cacat bisu tuli karena mereka memiliki bahasa sendiri. Bahasa isyarat akan dibahas pada artikel selanjutnya. Selamat membaca. ^_^